Back To Home

Marketing Gallery CitraGran Cibubur: Jl. Alternatif Cibubur Km4, Cibubur.

Jika melakukan meditasi, orang sering menggunakan instrument beberapa jenis suara alam dengan tujuan agar bisa lebih berkonsentrasi ketika menjalankan kegiatan ini. Salah satu jenis instrument yang digunakan adalah suara gemericik air yang mengalir. 
 
Karena dengan mendengarkan suara gemericik air, banyak yang orang percaya jika hati akan menjadi tentram dan damai. Dan dengan alasan ingin menciptakan ketenangan jiwa, banyak pemilik rumah yang ingin menghadirkan air terjun buatan  di tempat huniannya tersebut.
 
Hal pertama yang harus dilakukan untuk menciptakan air terjun buatan adalah menentukan lokasinya. Meski biasanya air terjun buatan selalu diletakan menjadi satu dengan taman, namun hal ini tidaklah menjadi mutlak. Jika tidak punya taman yang cukup luas untuk membuatnya, bisa meletakannya pada tembok maupun sisi taman yang masih kosong. Hal ini justru lebih menguntungkan karena selain lebih hemat dalam segi pembiayaan juga kesan kosong pada ruang itu akan menjadi hilang. 
 
Setelah lokasi ditentukan maka proses selanjutnya adalah membuat konstruksinya. Untuk bagian dalam, konstruksi bisa dibuat dengan menggunakan batu bata yang dipasang dan disambung dengan kawat lalu ditutup dengan campuran semen dan pasir. Sedangkan untuk tampilan luarnya bisa memilih berbagai batu alam seperti batu candi, andesit atau batu relief yang diukir dan membentuk alur tertentu. 
 
Sebelum dipasang batu alam ini sebaiknya dikasih pelapis atau coating khusus. Tujuannya untuk menghindari munculnya lumut. Namun jika menganggap dengan munculnya lumut justru akan menghasilkan kesan yang lebih alamiah maka pelapisan tidak diperlukan. 
 
Sebagai pelengkap pada bagian bawah air terjun bisa dibuat kolam yang diisi dengan ikan, sehingga kesan naturalnya bisa lebih muncul. Jika masih ingin menggunakan tanaman hias air untuk mempercantik air terjun, sebaiknya tanaman tersebut diletakan pada pot saja agar air yang mengalir tetap terjaga kebersihannya. Kemudian untuk mencegah agar tanah yang menjadi media tanaman  tidak mudah larut di dalam air, letakan batu koral di dalam pot tersebut. 
 
Untuk sirkulasi airnya, pada air terjun buatan biasanya menggunakan pompa air, sehingga air tersebut bisa bergerak dari kolam lalu ke atas kemudian terjun ke kolam dan balik ke atas lagi. Ketika melakukan pemasangan usahakan agar mesin pompa air bisa diletakan pada tempat yang tersembunyi agar pemandangan air terjun tidak terganggu keindahannya. 
 
Tempat yang paling baik untuk meletakan pompa air ini adalah di belakang air terjun. Namun jika tempatnya tidak memungkinkan dan harus di letakan di depan, tutupi mesin ini dengan berbagai tanaman hias, sehingga keberadaannya tidak terlalu mencolok. 
 
Bisa juga kita membuat semacam batu buatan dari adonan semen yang dibentuk seperti gua, kemudian mesin pompa tersebut dimasukan ke dalam “gua” ini sehingga bisa tersembunyi dan tidak terlihat. 
 
Ketika memilih mesin pompa, pilihlah mesin yang bukan hanya baik saja kualitasnya, namun juga yang tidak menimbulkan suara ketika dihidupkan. Ingat tujuan utama dari pembuatan air terjun ini selain untuk dinikmati keindahannya juga karena suara yang dihasilkan dari gemericik jatuhnya air. Jika mesin pompa itu menimbulkan suara yang bersisik tentu akan menggangu “kemerduan” dari gemericik air terjun. 
 
Yang terakhir adalah jika ingin menambah keindahan pemandangan air terjun buatan terutama di malam hari bisa dibuatkan lampu atau efek pencahayaan. Namun yang harus diingat di sini adalah, fungsi utama dari tata pencahayaan ini bukan untuk penerangan sehingga penataannya lebih mengedepankan pada nilai artistiknya.
 
Selain memperhitungkan nilai artistik, teknik  tata pencahayaan juga harus mempertimbangkan keberadaan ikan-ikan di kolam pada air terjun tersebut. Ada beberapa jenis ikan yang sensitif pada jenis cahaya tertentu. Jika ini terjadi ikan bisa stress dan mati.
 
 
Sumber : http://imagebali.net