Properti di Sumatera Utara Masih Bertumbuh Lambat
Posted on Selasa, 11 Juli 2017 - 10:14:50 WIB by danu
Pasar properti di Sumatera Utara di luar rumah masyarakat berpenghasilan rendah masih melambat pada triwulan I/2017 akibat kondisi ekonomi global dan nasional yang belum membaik secara maksimal.
Dikutip dari Antarasumut, Wakil Ketua Umum Bidang Infrastruktur dan Properti Kamar Dagang dan Industri Sumut Tomi Wistan mengungkapkan hanya rumah untuk MBR yang permintaannya bagus. Lainnya tipe menengah ke atas masih lesu
Menurut dia, kondisi ekonomi makro Indonesia pada 2016 memang sudah membaik, tetapi belum sepenuhnya setelah terpuruk beberapa tahun sebelumnya sehingga belum memberi dampak positif maksimal kepada properti pada 2017.
Walaupun ada beberapa kebijakan fiskal yang berdampak langsung pada sektor properti seperti penurunan suku bunga kredit bank dan pengampunan pajak (tax amnesty) yang sudah dilakukan pemerintah namun daya beli di luar konsumsi seperti rumah di Medan masih belum membaik seperti yang diharapkan.
Tidak adanya kontraksi yang kuat pada triwulan I ini, semakin meyakini pengembang bahwa pasar properti di Sumatera Utara secara keseluruhan di 2017 masih bertumbuh melambat dan di prediksi kenaikan permintaan tahun ini, baru terjadi pada semester II sehingga secara keseluruhan juga sepanjang 2017 tetap lemah.
Dia menegaskan sebenarnya masyarakat sudah semakin menyadari bahwa properti salah satu investasi yang menguntungkan, tetapi karena keuangan masih terbatas, peruntukan keuangan hanya untuk kepentingan utama seperti makan dan lainnya.
Masih bagusya pasar MBR, ujar Tomi, karena keinginan masyarakat yang belum memiliki rumah untuk mendapatkan hunian sangat besar.
Harga rumah MBR yang tergolong murah dan ditambah banyaknya kemudahan dan kemurahan yang diberikan pemerintah semakin mendorong masih banyaknya permintaan rumah tipe tersebut.
Dikutip dari Antarasumut, Wakil Ketua Umum Bidang Infrastruktur dan Properti Kamar Dagang dan Industri Sumut Tomi Wistan mengungkapkan hanya rumah untuk MBR yang permintaannya bagus. Lainnya tipe menengah ke atas masih lesu
Menurut dia, kondisi ekonomi makro Indonesia pada 2016 memang sudah membaik, tetapi belum sepenuhnya setelah terpuruk beberapa tahun sebelumnya sehingga belum memberi dampak positif maksimal kepada properti pada 2017.
Walaupun ada beberapa kebijakan fiskal yang berdampak langsung pada sektor properti seperti penurunan suku bunga kredit bank dan pengampunan pajak (tax amnesty) yang sudah dilakukan pemerintah namun daya beli di luar konsumsi seperti rumah di Medan masih belum membaik seperti yang diharapkan.
Tidak adanya kontraksi yang kuat pada triwulan I ini, semakin meyakini pengembang bahwa pasar properti di Sumatera Utara secara keseluruhan di 2017 masih bertumbuh melambat dan di prediksi kenaikan permintaan tahun ini, baru terjadi pada semester II sehingga secara keseluruhan juga sepanjang 2017 tetap lemah.
Dia menegaskan sebenarnya masyarakat sudah semakin menyadari bahwa properti salah satu investasi yang menguntungkan, tetapi karena keuangan masih terbatas, peruntukan keuangan hanya untuk kepentingan utama seperti makan dan lainnya.
Masih bagusya pasar MBR, ujar Tomi, karena keinginan masyarakat yang belum memiliki rumah untuk mendapatkan hunian sangat besar.
Harga rumah MBR yang tergolong murah dan ditambah banyaknya kemudahan dan kemurahan yang diberikan pemerintah semakin mendorong masih banyaknya permintaan rumah tipe tersebut.